Analisis Pola Operasi Lalu Lintas Kereta Api Pada Stasiun Berjalur Empat dan Enam dengan Metode Conflict Rate

Authors

  • Dian M. Setiawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37367/jpi.v6i2.231

Keywords:

Conflict rate, train frequency, rail track, train operation systems, train stations

Abstract

The Sembawa-Betung double rail track is one of the planned routes of the Trans Sumatra Railways project in Sumatra Island dedicated to passenger and goods transportation. This study aims to analyze the train operating systems of Sembawa - Betung double rail track, that consist of the effective length and the typical layout of rail track, train traffic management, the potential of train travel routes that can be formed, used and conflicted, and the calculation of routes loading level on the train frequency. Based on the analysis conducted using the Conflict Rate method, it can be summarized that the route utilization along with trains frequency served at Sembawa Station, Pangkalan Balai Station and Suak Tapeh Station almost reaches the maximum level of allowable conflict so it may increase the probability of train accidents if there is an additional number of trains served without the construction of additional rail track at the station. On another side, the route utilization, along with the frequency of the trains served at Betung Station, is still far below the maximum limit of allowable conflict, so that there is a possibility to increase the frequency of the trains without the need for additional rail track at the station.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afriyanah, S. R. (2017). “Kajian model pemilihan moda kereta api atau bus menuju stasiun kereta api kroya dan maos di kabupaten cilacap.” Jurnal Penelitian Transportasi Darat, 19(3), 183-194.

de Carvalho, R. F. L., dan Prabasmara, P. G. (2020). “Revitalisasi stasiun kereta api kedundang di kulon progo (penekanan desain pada pola sirkulasi dan tata ruang).” Jurnal Arsitektur Pendapa, 3(1), 34-47.

Direktur Jenderal Perkeretaapian. (2016). “Grafik perjalanan kereta api.” Jakarta, Indonesia.

Fatharani, A. Q., dan Triana, S. (2018). “Kajian tarif kereta api penumpang pontianak–sanggau kalimantan barat.” Reka Racana: Jurnal Teknik Sipil, 4(1), 33-44.

Jumardi, J., Ruli. R., Abdulhadi, A., Atika, S., Viki, A dan Zaki, A. Z. (2020). “Perkembangan transportasi kereta api di jakarta.” Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, 7(1), 40-48.

Kuswati, A. S. (2012). “Kriteria penetapan lokasi stasiun kereta api penumpang.” Warta Penelitian Perhubungan, 24(3), 244-259.

Kuswati, A. S., Maimunah, S., dan Herawati, H. (2011). “Peran infrastruktur kereta api terhadap perekonomian daerah.” Warta Penelitian Perhubungan, 23(2), 172-190.

Pachl, J. (2004). “Railway operation and control.” Mountlake Terrace, USA: VTD Rail Publishing.

Peraturan Dinas No. 10. (1986). “Perencanaan konstruksi jalan rel.” Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 29. (2011). “Persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api.” Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 33. (2011). “Jenis, kelas, kegiatan di stasiun kereta api.” Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 35. (2011). “Syarat pembuatan gapeka.” Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 43. (2011). “Rencana induk perkeretaapian nasional.” Jakarta, Indonesia.

Peraturan Menteri Perhubungan No. 60. (2012). “Persyaratan teknis jalur kereta api.” Jakarta, Indonesia.

Pramana, Y. I., Gustami, H., dan Lubis, M. M. (2019). “Analisis kepuasan pengguna jasa transportasi kereta api dalam proses distribusi CPO di Sumatera Utara (studi kasus: PT. Kereta Api Divre 1 Sumatera Utara).” Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), 1(2), 202-211.

Rachman, N. F., dan Sunardi, S. (2020). “Simulasi aplikasi monitoring kereta api berbasis android.” Jurnal Perkeretaapian Indonesia, 4(1), 48-55.

Saputra, D., Osly, P. J., & Meutia, W. (2020). “Analisis kinerja operasional kereta api pangrango bogor – sukabumi.” Indonesian Journal of Construction Engineering and Sustainable Development (CESD), 2(2), 66-73.

Setiawan, D. M. (2016a). “Pembatasan kecepatan maksimum dan kaitannya terhadap kapasitas lintas jalur kereta api Muara Enim – Lahat Sumatera Selatan”. Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: 2459-9727, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Setiawan, D. M. (2016b). “Kajian pola operasi Jalur ganda kereta api Muara Enim-Lahat.” Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 19(1), 37-47.

Setiawan, D. M. (2018). “Pengaturan lalulintas kereta api di stasiun cicalengka untuk mendukung pengoperasian jalur ganda kereta api bandung-cibatu.” Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 21(1), 1-9.

Setiawan, D., Muthohar, I., dan Murwono, D. (2015). “Analisis conflict rate pada perhitungan kapasitas sistem interlocking yang mempengaruhi penyusunan formulasi kapasitas stasiun,” Prosiding International Symposium FSTPT ke-18 Universitas Lampung, 325-334.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23. (2007). “Perkeretaapian.” Jakarta, Indonesia.

Utomo, D. P., dan Harjono, M. S. (2019). “Binomial logit modeluntuk pemilihan moda antara pesawat udara, kereta api eksekutif dan kereta api ekspres.” Majalah Ilmiah Pengkajian Industri, 13(1), 85-92.

Downloads

Published

2022-04-30

How to Cite

M. Setiawan, D. (2022). Analisis Pola Operasi Lalu Lintas Kereta Api Pada Stasiun Berjalur Empat dan Enam dengan Metode Conflict Rate. Jurnal Perkeretaapian Indonesia (Indonesian Railway Journal), 6(2), 57–70. https://doi.org/10.37367/jpi.v6i2.231

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.